Minggu, 04 Januari 2015

Your Smile

 
    Ini semua berawal saat sebuah senyuaman kau suguhkan untuk teman-teman mu. Saat itu aku lupa,kapan tepatnya, tapi itu benar-benar hari yang paling ajaib bagiku. Aku sudah mengenal mu, hanya saja aku ragu jika kau pun tahu siapa aku? Sebuah lelucon saat COC itu, pernah membuka hati ku, saat kau tersenyum. Betapa indahnya lesung dikedua pipimu. Kau terlihat sangat bahagiam saat senyum itu mulai menghiasi bibirmu. Detik berikutnya, aku baru sadar jika kau berbeda.
    Senyum itu adalah senyuman yang kesekian kalinya yang kulihat dari bibirmu. Tapi entah mengapa saat itu,saat kau tersenyum. Tiba-tiba jantungku berdetak lebih cepat. Apakah ini tanda jika Tuhan mulai mengalunkan rasa cinta dalam dada? Aku tak bisa berkata-kata. Saat itu yang aku bisa hanya memandangku dan berguma,'apa ini cinta?'.
    COC pun berlangsung cukup membahagiakan bagiku, namun ketika harus berakhir. Ada rasa enggan dalam hati ku, tapi apa pengaruhku? Aku hanyalah anak magang dikantor mu. Aku kembali keruangan dimana aku tak bisa melihat mu, aku kembali ketempat awal dimana aku ditempatkan untuk membantu. Aku mengerjakan semua pekerjaan mulai dari mencetak,mempoto copy,mengisi dan mengantarkan lembaran2 berkas berwarna merah muda itu kebelakang, tapi sayang kau pun masih tetap tak bisa ku lihat, kamu, kamu tak ada disana.
    Tempat mu bekerja dan tempat ku membantu sungguh jauh, kita memang berada dalam 1 koridor tempat yang sama, tapi tetap tak 1 ruangan. Ruangan yang kutempati selalu terbuka, berbeda dengan ruangan mu yang selalu tertutup.
    Kamu tahu? Sejak COC itu aku mengidolakan mu, bagi ku idola tak harus selalu menjadi artis / orang terkenal. Cukup saat kau melihat seseorang begitu sempuna dimata mu dan kedua mata mu enggan berpaling darinya, serta detak jantung mu bertambah,saat dia seolah berjalan mendekati mu. Hmm, aku lupa, aku kan hanya fans mu ya? Lalu saat-saat berikutnya, aku habiskan dengan sedikit membagi kebahagiaan ku dengan teman-teman ku.Saat mereka mendengar aku begitu mengagumi mu, mereka mulai sadar jika aku memang mulai terpesona pada mau.
    kau tahu? mereka bertanya,''apa aku yakin, jika aku hanya sekedar mengagumi mu?'' . entahlah, mereka mungkin meragukan rasa sayang ku,hmm. Maksud ku rasa simpatiku pada mu. Bahkan mereka meragukan posisi mu yg ku klam sebagai idolaku.
   Tapi itu tak pernah menjadi arang bagi ku. Kau tahu? Saat kau berjalan keruang manager, bukankah aku selalu bisa melihat mu? Tapi hanya bagaikan ilalang, kau tak memperdulikan ku.
   Mungkin karena kau tak tahu diriku. Dan mungkin aku memang tak terlihat oleh mu. Begitu bukan? Setiap hari aku menunggu mu, bukan, bukan menunggu mu untuk menyadari keberadaan ku. Tapi menunggu mu berjalan meski kau tidak berjalan ke arah ku.
    Aku tetep bahagia, karena saat ku bisa melihat wajah mu, aku seolah bisa merasakan ada ribuan kupu-kupu yang terbang di perutku. Hanya itu tak lebih.
    dan rasa bahagia itu memuncak dlm dadaku. Saat kau tersenyum,lesung itu begitu sempurna menempel di pipimu. Tapi apa kau percaya? Saat pertama kalinya kedua bola mata ku menatap mu, dan lesung pipi mu menyambut ku, ada rasa bahagia disini.. Diseluruh tubuhku. Khususnya disini .. Ditempat tak satu pun kebohongan disa dilakukan'hati'.kedua lesung itu telah menarikku.. Dan suara khas mu yang mendayu, sungguh kental akan logat daerah mu. Aku menyukainya.
   Oh ya! Kau ingat, musollah yang ada disamping ruangan mu itu? Bukankah disana ada sebuah jendela kecil? Da disana pula aku diam2 mengitip aktifitasmu, sekedar ingin meliha mu. Hingga tak terasa wktu berjalan cepat. Pertemuan itu, akan segera diakhiri oleh perpisahan, kebersamaan yang hanya kunikmati itu akan segera berakhir dgn cepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar